Di Bondowoso ada sebuah monumen bernama Monumen Gerbong Maut. Monumen
ini terletak di tengah jalan, antara alun-alun (lapangan) Bondowoso dan
kantor Pemda Kabupaten Bondowoso. Patung beberpa pejuang dibagian depan
dengan latar belakang sebuah gerbong kereta api. Monumen ini dibangun
untuk mengenang tragedi 62 tahun yang silam. Yang di negeri Belanda
dikenal dengan sebutan “De Trein van de Dood” alias Gerbong Maut.
Sabtu tanggal 23 Nopember 1947 penjajah Belanda akan memindahkan 100 tawanan dari penjara Bondowoso ke penjara Kalisosok Surabaya. Para tawanan ini terdiri dari para pejuang dan rakyat sipil. Mereka kemudian dibawa ke Stasiun Bondowoso dan dimasukkan ke dalam 3 gerbong. 32 orang masuk ke gerbong pertama dengan No. GR 5769, 30 orang ke gerbong kedua dengan No. GR 4416 dan sisanya sebanyak 38 orang dimasukkan ke gerbong ketiga dengan No. GR 10152. Gerbong-gerbong ini bukan gerbong penumpang tetapi gerbong barang terbuat dari baja yang tertutup dan tanpa ventilasi. Jadi walaupun hari masih pagi, di dalam gerbong sangat panas dan gelap gulita setelah gerbong dikunci.
Sumber: www.masjun.netSabtu tanggal 23 Nopember 1947 penjajah Belanda akan memindahkan 100 tawanan dari penjara Bondowoso ke penjara Kalisosok Surabaya. Para tawanan ini terdiri dari para pejuang dan rakyat sipil. Mereka kemudian dibawa ke Stasiun Bondowoso dan dimasukkan ke dalam 3 gerbong. 32 orang masuk ke gerbong pertama dengan No. GR 5769, 30 orang ke gerbong kedua dengan No. GR 4416 dan sisanya sebanyak 38 orang dimasukkan ke gerbong ketiga dengan No. GR 10152. Gerbong-gerbong ini bukan gerbong penumpang tetapi gerbong barang terbuat dari baja yang tertutup dan tanpa ventilasi. Jadi walaupun hari masih pagi, di dalam gerbong sangat panas dan gelap gulita setelah gerbong dikunci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar